Sampah merupakan masalah serius di Indonesia. Saat
ini, Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah sampah
terbanyak.
Menurut data yang pernah dipublikasi oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rata-rata jumlah produksi sampah di
Indonesia mencapai 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton sampah per
tahun.
Dari jumlah sampah tersebut, masih banyak yang belum
dikelola dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Jika setiap tahun masih
banyak sampah yang belum dikelola, maka jumlah sampah akan terus bertambah di
TPA sehingga menyebabkan lahan untuk membuang sampah berkurang.
Untuk membantu mengurangi sampah, masyarakat Indonesia
dapat menerapkan perilaku memilah sampah.
Apa itu memilah sampah? Memilah sampah adalah salah
satu kebiasaan membuang sampah sesuai jenis tempat sampah. Jadi, sampah akan
dibuang ke tempat sampat setelah dipilah sesuai bahan dasar sampah tersebut.
Untuk memulai perilaku memilah sampah, kita dapat
mencoba memilah dengan jumlah katagori paling sedikit. Kita dapat memilah
antara sampah organik, anorganik, dan B3.
Sampah organik merupakan limbah dari sisa makhluk
hidup serta sisa dari bahan olahan yang bisa terurai secara alami tanpa perlu
dicampur bahan kimia. Contoh sampah organik, seperti daun-daun yang berguguran,
kotoran hewan dan bangkai hewan, serta sisa olahan makanan.
Sampah anonrganik adalah limbah yang dihasilkan dari
bahan-bahan non-hayati dan membutuhkan waktu yang lama untuk proses
penguraiannya. Contoh sampah anorganik, seperti plastik, kaleng, dan kaca.
Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah limbah
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun sehingga dapat merusak lingkungan,
mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia dan organisme
lainnya. Contoh sampah B3 yaitu batu baterai, wadah pembasmi serangga, dan
lain-lain.
Jika sudah di pisahkan antara organik, anorganik, dan B3,
kita dapat mendaur ulang sampah-sampah tersebut.
Sampah organik dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos.
Sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi beberapa kerajinan tangan.
Pupuk Kompos hasil daur ulang sampah organik
Kerajinan dari barang bekas, hasil olahan sampah unorganik
Sampah B3 tidak dapat sembarangan didaur ulang. Jika
tidak mengetahui langkah yang benar nantinya akan membahayakan kesehatan di
sekitar. Oleh karena itu, kumpulkan saja sampah tersebut lalu hubungi pihak
yang mampu mendaur ulangnya, seperti Dewan Lingkungan Hidup atau jasa
perusahaan pengelola limbah sampah terkait.
Jika telah dipisahkan namun masih ada yang tidak
termasuk dalam katagori di atas atau tidak dapat didaur ulang, maka sampah
tersebut dapat dibawa ke TPA.
Memilah sampah dapat meminimalisir sampah yang akan
dibuang ke TPA. Selain itu, kita juga dapat meminimalisir pencemaran lingkungan
masyarakat yang tinggal di sana.
Ayo mulai memilah sampah sebagai langkah nyata mencintai
Indonesia.
Bagus nih, supaya ke depannya sampah di TPA ga numpuk banget
BalasHapusBener banget nih, kebiasaan memilah sampah harus dilakukan sedini mungkin sih, harusnya ada edukasi lebih ke masyarakat tentang hal ini
BalasHapus