Selasa, 17 September 2019

Nikmati Keseruan Berkunjung ke Festival Flora dan Fauna 2019




Dinas Kehutanan dan Perkebunan DKI Jakarta menyelenggarakan Festival Flora dan Fauna di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Acara ini dilaksanakan mulai 6 September 2019 hingga 7 Oktober 2019. 

Di acara ini terdapat 175 stan yang terdiri dari penjual tanaman, penjual perkakas berkebun, penjual hewan peliharaan, serta penjual makanan dan minuman. 

Bagi pengunjung yang ingin membeli tanaman dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada penjual. Jika pengunjung ingin membeli tanaman, namun merasa kerepotan harus membawa-bawa tanaman yang dibelinya, pengunjung dapat membeli bibit tanaman yang lebih mudah untuk dibawa. 


Untuk pengunjung yang tidak menyukai tanaman dapat melihat dan membeli hewan-hewan peliharaan, seperti bunglon, kelinci, dan burung. Semua hewan tersebut dijual dengan harga yang beragam. Di sana juga tersedia penjual rumah hewan dan makanan hewan.

Selain hewan asli, Festival Flora dan Fauna menyajikan replika Taman Margasatwa Ragunan. Di dalamnya terdapat replika dari hewan-hewan yang ada di Ragunan, seperti macan, primata, dan kura-kura. 


Festival Flaura dan Fauna 2019 juga menyedikan tempat berfoto yang ciamik untuk para pengunjung. Tempat foto yang tersedia bernuansa Jakarta, seperti kepulauan seribu, nuansa laut di Jakarta, dan lain-lain.


Adapun tempat bermain untuk anak, seperti ayunan dan perosotan. 


Setelah asik ke sana ke mari, pengunjung dapat beristirahat dan mengisi perut dengan makanan yang dijajakan di sana. Ada makanan berat, seperti bakso dan soto. Ada pun camilan buah, seperti pancake durian dan buah-buhan. 

Festival Flora dan Fauna 2019 cocok untuk menjadi destinasi liburan bersama teman ataupun anak.


This entry was posted in

Senin, 16 September 2019

Mengenal Isi Perpustakaan Nasional

 Foto : Devi Ari Rahmadhani

Perpustakaan Nasional yang terletak di di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, RT 11 RW 2, Gambir, Jakarta Pusat. Perpustakaan ini buka setiap Senin – Jumat, mulai pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB sedangkan di hari Sabtu, buka pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. 

Perpustakaan ini terdiri dari 27 lantai, 3 lantai basement dan 24 lantai gedung perpustakaan. Namun, ada dua lantai di gedung Perpustakaan Nasional milik AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia), yaitu lantai 17 dan 18.

Ada beberapa lantai yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Di lantai 1 atau lobi, pengunjung dapat menitipkan tas yang di bawa. Lantai 2 merupakan tempat pelayanan membuat kartu perpustakaan. Di lantai 3 merupakan zona promosi budaya dan gemar membaca. Lantai 4 tersedia area pameran dan kantin. Di lantai 5 terdapat pusat administrasi Perpustakaan Nasional. Di lanti 6 terdapat musala untuk salat. Di lantai 7 terdapat tempat membaca anak, lansia, serta disabilitas. 

Selanjutnya lantai 19, ketika sampai di lantai ini kita dapat menikmati layanan multimedia di ruang sebelah kanan dan ruang membaca di sebelah kiri. Di lantai 20 terdapat banyak sekali surat kabar dari dulu sampai saat ini yang terbaru.

 Foto : Devi Ari Rahmadhani

Untuk lantai 21 dan 22, memuat buku-buku bacaan, dilengkapi juga dengan tempat baca. Di  lantai 21 dan 22 ini terdapat 800 rak buku. Dimulai dari rak 001 di lantai 21 sampai terakhir rak 800 di lantai 22. Selain koleksi buku dan tempat membaca, di lantai 21 dan 22 juga terdapat ruang rapat yang dapat dipakai oleh siapa saja. Hal yang membedakan kedua lantai ini dengan laintai lainnya, yaitu penghubung antar lantai yang menggunakan tangga.

 Foto : Devi Ari Rahmadhani

Di lantai berikutnya, lantai 23, berisi buku-buku mancanegara, hampir semua buku dari negara luar ada di sini. Di lantai paling atas, lantai 24, berisi ruang kosong untuk membaca di sebelah kanan dan ruang Presiden RI, Joko Widodo, di sebelah kiri. Dari lantai 24, pengunjung dapat menikmati pemandangan Monas dari atas. 

Ada berbagai macam fasilitas yang disediakan untuk pengunjung. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo berkunjung ke Perpustakaan Nasional!

Kamis, 12 September 2019

Berwisata ke Grojogan Sewu Yuk!


Foto : Devi Ari Rahmadhani

Dari sabang sampai merauke keindahan alam Indonesia terbentang luas. Beberapa keindahan alam diolah menjadi tempat wisata. Salah satunya Taman Wisata Grojogan Sewu yang terletak di Tawangmangu, Karanganyar, Surakarta. 

Grojogan sewu berasal dari bahasa jawa, grojogan yang berarti air terjun dan sewu yang berarti seribu, maka dapat disimpulkan air terjun seribu. 

Air terjun yang terpampang jelas hanya satu. Namun, jika diperhatikan sekeliling air terjun utama terdapat mata air yang mengalir, biasanya disebut air terjun kecil. 

Seperti kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudia. Untuk melihat keindahan air terjun, pengunjung harus menuruni anak tangga. Jika pengunjung lelah menuruni anak tangga, pengelola tempat wisata Grojogan Sewu menyediakan beberapa pos tempat peristirahatan.

Saat menuruni anak tangga, pengunjung disajikan pemandangan pepohonan di kanan kiri anak tangga. Selain pemandangan, ada pula monyet-monyet yang berkeliaran. Maka dari itu, pengunjung yang masuk tidak diperbolehkan mengeluarkan makanan saat jalan karena nantinya monyet-monyet tersebut langsung menyerbu makanannya. 

Setelah menuruni anak tangga, sampailah pada objek utama para pengunjung, yaitu air terjun. Pengunjung diperbolehkan bermain air di sekitar air terjun. Namun, tidak boleh sampai mendekati air terjun karena berbahaya. Di dekat air terjun pun sudah diberi imbauan tidak boleh terlalu dekat dengan air terjun.

“Senang bisa berlibur ke sini. Enak bisa main air dikelilingi pohon-pohon. Tempat liburan ini juga bisa buat anak kecil sampai orang dewasa. Jadi, tempat ini bisa jadi daftar destinasi liburan bersama keluarga,” ucap Indah, pengunjung Taman Wisata Grojogan Sewu.

Bermain-main di Taman Wisata Grojogan Sewu memang paling pas untuk melepas penat. Silakan datang dan rasakan sendiri sensasi kedamaiannya. 

Tulisan ini sudah dimuat di media online Bandung Berita, https://bandungberita.com/berwisata-ke-grojogan-sewu-yuk/