Kamis, 12 September 2019

Yuk Berbenah Setelah Makan!



Makan merupakan hal penting untuk setiap makhluk hidup. Tanpa makan, maka tidak ada energi yang masuk ketubuh untuk melakukan aktivitas. Makan bersama lebih seru dan menyenangkan karena suasana akan menjadi lebih ramai. Lebih seru lagi jika setelah makan membenahi alat makannya sendiri, tidak ada salahnya kan membereskan bekas makan diri sendiri? 

Kegiatan berbenah setelah makan ada dua cara, bisa menumpuknya ditengah atau membersihkan langsung ke tempat alat-alat kotor. Semua itu tergantung pada sistem yang berlaku ditempat makanmu.

Gerakan tumpuk di tengah berawal sejak tahun 2017. Edward Suhadi menggagas #GerakanTumpukTengah melalui media sosial instagram. Gagasan tersebut muncul karena ia sering melihat ibunya selalu menumpuk piring setelah makan. Gerakan tersebut dapat pula dilakukan di tempat makan lainnya. Hal seperti itu mempermudah pramusaji untuk memebereskan bekas makan kita.

Beberapa tempat yang dapat melakukan gerakan tumpuk di tengah, yaitu restoran atau rumah makan, pedagang kaki lima, dan pujasera atau yang lebih dikenal dengan food court. Gerakan tumpuk di tengah sangat cocok di restoran karena alat makan yang digunakan milik mereka sendiri sehingga pramusaji langsung mengangkat bekas alat makan ke tempat cuci piring. 

Berbeda dengan restoran, kegiatan tumpuk tengah di beberapa kantin dan food court menimbulkan sedikit pro dan kontra. Hal tersbut karena di dalam kantin dan food court tersedia beberapa penjual makan (tenant). Masing-masing tenant melayani pembeli dengan alat makannya sendiri. Jadi, jika satu meja membeli makanan dari berbeda tenant, alat makannya pun akan berbeda. 

Jika melakukan tumpuk tengah di beberapa kantin dan food court akan membuat alat makan antar-tenant tercampur. Namun, kita bisa sedikit membantu dengan menumpuk piring makanan yang dipesan dari penjual yang sama. Sehingga pramusaji akan membawa alat makan miliknya saja. 

Gerakan tumpuk di tengah pun mulai berkembang mejadi gerakan berbenah sendiri setelah makan (self service). Apa itu gerakan berbenah sendiri (self service)? Gerakan ini menuntut pengunjung yang datang untuk melayani dirinya sendiri, mulai dari memesan makanan, mengambil makanan, membawa makanan ke meja makan, hingga membereskan alat-alat makan dari meja ketempat yang telah disediakan. 
Gerakan self service sudah dilakukan di restoran siap saji, salah satunya di KFC One Belpark, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Pengunjung yang datang ke restoran harus memesan makanan sendiri, membawanya sendiri, hingga membenahi bekas makannya sendiri. Di meja makan restoran tertempel stiker “bebersih sendiri setelah makan”. Hal tersebut membuat pengunjung yang selesai makan ingat untuk mebereskan bekas makannya. Namun, sangat disayangkan masih ada saja pengunjung yang tidak membereskan bekas makannya. Jika hal tersebut terjadi maka pramusaji yang akan mereskannya. 

Banyak yang setuju dengan gerakan self service di restoran cepat saji. Namun, ada saja yang tidak setuju. Bebebrapa warganet berpikir untuk apa melakukan gerakan self serice? Konsumen adalah raja. Ada pun yang berpikir, jika kita melakukan semuanya sendiri lalu apa kerjanya pramusaji? 

Jika diamati lebih dalam, pekerjaan pramusaji tidak hanya membersihkan meja saja. Masih ada pekerjaan yang lain, seperti menjaga outle restoran tetap bersih dan nyaman.

Mall Kelapa Gading pun turut andil dalam gerakan berbenah sendiri. Di dalam mall terdapat beberapa food court, semua food court melaksanakan sistem self service. Setiap pengunjung yang ingin makan harus memesan sendiri ke penjual, lalu membawa ke meja sendiri, dan menaruh alat makannya sendiri ke rak yang sudah disediakan. 

Hal tersebut memudahkan pramusaji yang bekerja. Pramusaji tidak perlu berputar-putar mencari piring miliknya. Ia hanya perlu mengunjungi rak-rak yang tersedia untuk mencari piring miliknya. 

Sistem self service ini dapat membuat pengunjung lebih mandiri, bertanggung jawab, dan tidak selalu ingin dilayani bak seorang raja. Alangkah baiknya saling bekerja sama antara pengunjung, pemilik restoran, dan pramusaji. Jika hal tersebut terjadi maka makan menjadi seru tanpa adanya adu mulut.

Dipostinganku selanjutnya akan ada informasi mengenai kampus-kampus yang sudah menerapkan tumpuk tengah. Jangan sampai kelewatan, ya!

1 komentar:

  1. Wah, bener nih harus terapin sistem self service biar membantu pekerjanya

    BalasHapus