Sabtu, 26 September 2020

Psikiater Korea, Lagu BTS "00:00 (Zero O'Clock)" Sangat Nyaman & Relatable


Sumber Gambar : Pinterest


Jika Anda merasa nyaman saat mendengarkan lagu BTS"00:00 (Zero O'Clock)", Anda tidak sendirian. Lagu yang ditulis oleh RM (Kim Namjoon) untuk album Map Of The Soul: 7 telah membuat banyak ARMY (sebutan untuk fans BTS) merasa perjuangan mereka didengar.

Dr. Lee Nakjun, Dr. Woo Changyun, dan psikiater Dr. Oh Jinseung melalui channel youtube Doctor Friends membahas makna lagu ini dalam video yang dimuat di channel Youtube Doctor Friends.


Gambar: Youtube Doctor Friends


Berikut hasil analisis psikiater terhadap lagu BTS "00:00 (Zero O'Clock)";

“Kamu tahu, ada hari ketika kamu merasa sedih tanpa alasan”

Dr. Oh menjelaskan, baris pertama dari lagu ini cukup akurat. Sebab, banyak orang yang menjadi depresi tanpa tahu alasan yang jelas dibalik kesedihan mereka.

“Sejujurnya, tidak perlu ada penyebab atau alasan khusus untuk menjadi depresi. Anda bisa mengalami depresi tanpa alasan yang jelas,” Dr. Oh Jinseung, Psikiater.

“Tubuh yang terasa lelah”

Menurut Dr. Oh, lirik tersebut bukan hanya metafora. Anda bisa merasa lelah tanpa alasan yang jelas, salah satunya ketika tidak bisa fokus dan merasa penat, hal tersebut juga dapat menjadi tanda-tanda depresi.

Selain itu, meskipun Dr. Woo bukanlah psikiater, dia menjelaskan bahwa banyak pasien yang datang ke departemennya (penyakit dalam) dengan keluhan kelelahan kemudia setelah dicari tahu hal tersebut disebabkan oleh depresi.

“Depresi menyebabkan kelelahan tubuh yang sebenarnya. Banyak pasien mengatakan bahwa mereka benar-benar merasa lelah,” Dr. Woo Changyun, dokter.

“Semua orang di sekitarmu terlihat sibuk dan kompetitif / Saya merasa seperti sudah tertinggal”

Dr. Oh melanjutkan, orang yang mengalami masa sulit cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain, seperti menjatuhkan diri mereka. Lebih parahnya, pemikiran negatif ini biasanya terjadi pada malam hari ketika seseorang sedang berbaring di tempat tidur dan membiarkan pikiran mereka mengambil alih. Hal tersebut tepat seperti judul lagu ini.

“Anda akan berpikir ‘apa yang saya lakukan hari ini?’. Anda merasa menyia-nyiakan waktu dan ini biasanya terjadi pada malam hari . Sebenarnya memang cukup sulit untuk memiliki pikiran yang bahagia kecuali kamu memang benar-benar mengalami hari yang baik,”  Dr. Oh Jinseung, Psikiater.

“Berpikir jika itu adalah salahku / ini sudah pukul 12”

Dr. Oh berkata, ketika pikiran negatif muncul di malam hari, seseorang dapat dengan cepat menyalahkan dirinya sendiri. Lalu, saat jam menunjukkan tengah malam, banyak orang yang tidak bahagia karena merasa dirinya telah menyia-nyiakan hari itu dan tidak membuat kemajuan.”

“Jika sesuatu tidak berjalan dengan baik, kamu akan menyalahkan diri sendiri akan hal tersebut ‘saya pikir itu salah saya?’. Dan setelah itu kamu mengecek jam, sekarang sudah pukul 12? Lalu apa yang kamu pikirkan saat itu?” Dr. Oh Jinseung, psikiater.

“Akan kah sesuatu berubah? / itu mungkin tidak akan terjadi”

Sayangnya, Dr. Oh menjelaskan, ketika seseorang sedang diliputi oleh pikiran sedih mereka, maka akan sulit untuk tetap optimis tentang masa depan. Setelah mengalami hari yang buruk, mereka merasa tak memiliki harapan bahwa hari esok akan lebih baik.

Dr. Woo menambahkan, RM mewakili banyak orang yang ingin menjalani hidup dengan baik sepenuhnya namun terlalu lelah untuk tetap berpikir dan bersikap positif.

“Hari ini berakhir ketika jarum jam dan menit sejajar”

Setelah berpikir “tidak ada harapan”, "00:00 (Zero O'Clock)" mengambil alih untuk berpikir positif.

Dr. Woo menjelaskan, setiap hari yang sulit akan diatur ulang pada tengah malah dan menawarkan “secercah harapan” untuk hari esok yang lebih baik.

Dr. Oh pun mengatakan, tidak ada manusia yang dapat merasakan hal yang sama selama 365 hari secara berturut-turut.

Menurut Dr. Oh, mreka yang mengetahui alasan mengapa merasa sulit pada hari itu akan tahu caranya mengatasi kesulitan tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui alasan datangnya suatu kesulitan yaitu dengan mengingat kembali apa saja yang telah terjadi pada hari ini.

“Jadi mengingat aktivitas Anda hari ini adalah metode yang baik agar dapat melewati hari yang berat. Daripada melalui hari yang terasa berat tanpa mengetahui alasannya, lebih baik Anda memikirkan kembali," Dr. Oh Jinseung.

Secara keseluruhan, Dr. Oh memuji RM karena menulis ‘perasaannya yang sebenarnya ke dalam lirik ini’.

Selanjutnya, Dr. Woo menjelaskan, “00:00 (Zero O'Clock)” mengandung arti yang dapat dirasakan oleh semua orang, mulai dari member BTS itu sendiri hingga para penggemar mereka. Hal tersebut disebabkan oleh lirik lagunya yang mendorong supaya menjadi seseorang yang penuh harapan untuk masa depan.

“Jadi ketika Anda berbaring pada pukl 12.00 malam, pikiran negatif terus muncul. Beberapa orang bahkan tak bisa tidur karena pemikiran tersebut. Pada saat itu, seperti lirik lagunya, seseorang pun tidak berpikir jauh ke depan. Dan hari ini, ketika sudah lewat pukul 12 malam, mari kita mulai hari baru!” Dr. Oh Jinseung, psikiater.


Sumber: Koreaboo 

Sabtu, 26 Oktober 2019

Berakhir Pekan di Endeus Festival 2019



Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

Endeus tv merupakan channel youtube yang membagikan video mengenai makanan, mulai dari resep memasak, rekomendasi tempat makan, hingga review suatu makanan.

 Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani 

Pada 25 - 27 Oktiber 2019, Endues tv menggelar Endeus Festival 2019 di Gandaria City. Banyak sekali hal menarik yang dapat dilakukan di sana. 

Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani 
 

Jika biasanya menonton masak memasak melaui channel youtube Endeus tv, kini pengunjung dapat menyaksika secara langsung tips dan trik memasak. Tidak hanya melihat tetapi juga pengunjung dapat mencicipi hidangan yang saat itu sedang dibuat. 

 Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

Bagi pengunjung yang membawa anak tidak usah khawatir takut terganggu menonton demo masak. Anak dapat dititipkan pada area anak. Di sana terdapat zona bermain anak-anak yang dijaga oleh beberapa panitia.

  Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

Di depan tempat bermain anak, ada stand untu melukis wajah atau tangan. Bagi pengunjung yang ingin wajahnya dilukis, tinggal datang saja lalu pilih gambar yang sudah tersedia. Pengunjung tidak dikenakan biaya sedikit pun untuk melukis di wajah atau di tangan.

 Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

Ketika telah puas menonton dan bermain, pengunjung dapat mengisi perut di bazar makan Endeus Festival 2019. Banyak makanan yang dijajakan, mulai makanan daerah hingga makanan kekinian.

Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani 
 
Uniknya festivel ini, ketika melakukan registrasi pengunjung akan diberikan satu kartu stempel. Bagi pengunjung yang sudah mengikuti acara demo masak atau membeli makanan seharga 30rb akan mendapat stampel dari panitia penyelenggara. Nantinya kartu tersebut dapat ditukarkan menjadi sebuah hadiah yang sudah disiapkan.

Mengenal Budaya Tionghoa Melalui Museum Hakka Indonesia

  Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

Orang Indonesia beragam jenisnya. Ada yang berasal dari Indonesia ada pula yang pendatang. Salah satu masyarakat pendatang adalah Tionghoa. Untuk mengenal budaya Tionghoa di Indonesia, kalian dapat berkunjung ke Museum Hakka Indonesia yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah. 

Pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke museum tersebut. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk ke Taman Mini Indonesia Indah. 

  Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

Mueum Hakka Indonesia buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00 s.d. 16.00 WIB. Museum tersebut terdiri dari tiga lantai. 

Lantai pertama, terdapat lobi dan aula yang dapat digunakan untuk menggelar acara.

Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani
 
Pada lantai dua terdapat penjelasan secara singkat kedatangan Tionghoa di Indonesia, foto-foto profesi orang Tionghoa, foto tokoh Tionghoa yang berjasa bagi Nusa dan Bangsa.


Adapun cerita mengenai orang Tionghoa di berbagai kota di Indonesia. Selain itu ada pula pajangan yang menceritakan opera Tionghoa serta menceritakan peranan orang Tionghoa terhadap batik, film, kuliner, dan lainnya.


Pada laintai 3, ada 2 ruang museum, yaitu Mueum Hakka dan Museum Yongding.
Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

MuseumYongding  menceritakan tentang tokoh-tokoh ternama Yongding dan kegiatan sosialnya. Adapun pajangan obat-obatan serta jamu khas Tionghoa. 

 Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

Untuk ruangan Muesum Hakka tidak berbeda jauh dengan Museum Tionghoa. Setelah masuk ke dalam museum, penataannya tidak jauh berbeda dengan ruang Museum Tionghoa pada lantai 2. Perbedaanya terdapat pada barang yang dipamerkan.

Ada tujuh ruangan di lantai ini yang hanya dipisahkan dengan sekat. Ruang pertama  menceritakan sejarah migrasi Hakka ke Nusantara dan terdapat miniatur rumah orang Hakka.

Pada ruang kedua terdapat cerita tentang kebudayaan dan pendidikan orang Hakka. Di sana pun terdapat beberapa miniatur untuk menggambarkan penjelasan yang diberikan. Pada ruang ketiga ada pameran alat pertanian dan foto-foto tokoh Hakka yang ternama.

Ruang keempat sampai ketujuh memamerkan contoh ruang pengantin, tandu, alat-alat rumah tangga, dan barang-barang artifak lainnya. 

Jadi, ketika ke Taman Mini Indonesia Indah, pengunjung tidak hanya mengenal adat dan budaya Indonesia, tetepa juga mengenal adat dan budaya pendatang seperti Tionghoa.


Berbelanja Sekaligus Mengulurkan Bantuan



Sumber foto : smart-money.co

Kata “boros” merupakan gambaran kaum milenial bagi sebagian besar orang. Beberapa kaum milenial sering wara-wiri berbelanja. Terkadang mengunggah juga aktivitas berbelanja mereka. Maka dari itu, kaum milenial sering disebut boros. 

Banyak hal yang sering dibelanjakan, salah satunya dalam bidang fashion. Barang tersebut sepertinya sudah menjadi kebutuhan pokok kaum milenial.

Kini aktivitas berbelanja pun dipermudah karena hadir e-commerce di tengah-tengah kita. Belanja akan semakin murah dan mudah. Murah karena ada berbagai potongan harga yang ditawarkan, mudah karena tinggal buka gawai lalu pesan maka barang akan dikirim ke rumah.

Hadirnya e-commmerce yang memudahkan dalam hal berbelanja, membuat kita tak dapat mengontrol berapa uang yang sudah dihabiskan untuk berbelanja. Kadang tidak sadar dengan pengeluaran kita. Jadi, sudah berapa banyak uang yang kamu keluarkan untuk berbelanja? Sayang tidak menghabiskan uang untuk menunjang saja? 


 Sumber foto : Devi Ari Rahmadhani

One Fine Sky, salah satu produk fashion lokal, hadir dengan take line “Do Good, Look Good”. Maksud dari take line tersebut, yaitu dengan membeli satu produk maka pembeli akan menyumbangkan satu seragam kepada anak sekolah dasar yang kurang mampu. Jadi, uang yang dikeluarkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan penampilan saja, tetapi juga untuk melaksanakan kegiatan sosial. Maka pembeli melakukan kegiatan baik dan berpenampulan baik juga.

“Seperti namanya, One Fine Sky, one sky for every one. Setiap orang berhak menggantungkan mimipinya dilangit. Kami berharap begitu pun pada anak sekolah dasar. Bantuan seragam tersebut ternyata membuat mereka senang. Ketika biasanya berangkat sekolah mengenakan baju seadanya, kini bisa memakai seragam. Maka aka nada kepercayaan diri yang baru,” ucap Yuni Jie selaku Founder One Fine Sky ketika ditemui di JCC ketika acara IdeaFest 2019.

Ia pun menambahkan, “Ketika memberikan seragam, ada pula pesan berupa tulisan ‘Ayo sekolah dan railah mimpimu’. Dari pesan tersebut, kami berharap mereka teringat bahwa ada mimpi yang harus mereka raih.”
 
Berbelanja di One Fine Sky pastinya akan ada kebanggaan tersendiri. Bangga dengan hasil produk yang dijual dan banga karena sudah ikut berpartisipasi untuk anak-anak sekolah dasar yang kurang mampu.  

 
 Produk One Fine Sky (Sumber :Instagram One Fine Sky)

Untuk kalian yang berminat berbelanja dan mengulurkan tangan melalui One Fine Sky dapat langsung mengunjungi www.onefinesky.id. beberapa informaasi atau kegiatan dari teman-teman One Fine Sky dapat pula dilihat di Instagram, yaitu onefinesky.

Yuk, tampil fashionable sekaligus mebantu anak sekolah dasar yang kurang mampu.